Tokoh Islam ar-Razi, ilmuwan pertama penulis imunologi

WIKIPEDIA/JACOPO188
Tokoh Islam yang terkenal akan karyanya adalah ar-Razi, seorang imunologi. Imunologi merupakan cabang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian segala aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme.

Dialah Muhammad bin Zakariya ar-Razi, seorang ilmuwan Islam yang dikenal dengan nama Rhazes di dunia barat. Beliau merupakan seorang pakar sains Iran, yang memiliki minat dalam bidang filsafat, kimia, matematika, dan kesasteraan.

Ar-Razi juga menjadi orang muslim kedua setelah tokoh Islam al-Kindi. Dilahirkan di kota Razy, kota tua yang dulunya bernama Rhogee, dekat Teheran, Iran. Lahir pada 865 M dan wafat pada 925 M.

Berbagai kontribusi ar-Razi

Sebelum menekuni dunia medis, ar-Razi lebih dikenal sebagai seorang ahli kimia. Namun karena matanya yang mulai rusak dan buta, berbekal ilmu kimia yang dimilikinya beliau kemudian menekuni dunia medis yang menjadikannya seorang dokter.

Pemikirannya yang menyatakan bahwa pasien dapat sembuh karena respon kimia yang terdapat dalam tubuhnya, menjadi sangat terkenal dikalangan medis sampai dengan saat ini.

Bayangkan saja, dunia medis pada masanya tidak memiliki teknologi canggih seperti sekarang, namun ar-Razi dengan gamblangnya mengulas sesuatu yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang ketika itu.

Beliau juga mendirikan rumah sakit di kota kelahirannya. Dalam waktu yang singkat, rumah sakit tersebut telah berkembang dan menjadi pusat penelitian dan pendidikan medis yang terkenal. Beliau juga dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Baghdad, Irak.

Selain mendirikan rumah sakit, sebagai seorang dokter utama di rumah sakit Baghdad, ar-Razi menjadi orang pertama di dunia yang membuat penjelasan mengenai penyakit cacar.
Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana kemudian hal ini mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda berubah menjadi darah yang semakin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada minuman anggur. Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, namun juga dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah dengan mencegah kontak dengan penyakit ini, karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemi.
Atas penjelasannya itu, Ensiklopedia Britanica (1911) memuji Razi,
"Pernyataan pertama yang paling akurat dan terpercaya tentang adanya wabah ditemukan pada karya dokter Persia abad ke-9 yaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya dengan jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah wabah tersebut." 
Bukunya yang berjudul al-Judari wal-Hasbah (cacar dan campak) menjadi buku pertama yang membahas mengenai penyakit cacar dan campak sebagai sebuah wabah yang berbeda. Buku ini sangat terkenal dan telah diterjemahkan ke dalam belasan bahasa yang berbeda.

Selain cacar dan campak, sumbangan pemikiran Razi yang lain adalah tentang alergi dan demam. Beliau pula yang menemukan penyakit alergi asma, dan menjadi orang pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Razi pula orang pertama yang menjelaskan bahwa 'demam merupakan sebuah mekanisme tubuh untuk melindungi diri.'

Pada bidang farmasi, Razi membuat berbagai alat seperti tabung, spatula, dan mortar. Beliau pula yang telah berhasil mengembangkan berbagai obat-obatan yang berasal dari merkuri.

Bahkan berbagai pemikiran dan karya ar-Razi banyak juga yang menyinggung etika kedokteran. Menurut beliau,
Dokter tidak mungkin mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin bisa menyembuhkan semua penyakit, yang secara manusiawi sangatlah tidak mungkin. Tapi untuk meningkatkan mutunya, seorang dokter harus terus menerus belajar dan mencari berbagai informasi baru.
Selain itu, beliau juga mengemukakan pendapat bahwa tujuan menjadi dokter adalah untuk berbuat baik, bahkan sekalipun kepada musuh dan juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar.

Sungguh seorang yang sangat visioner ya, sobat? Tentu menjadi kebanggaan bagi dunia memiliki tokoh Islam seperti ar-Razi.

Masukkan email sobat untuk dapatkan berita terbaru:

0 Response to "Tokoh Islam ar-Razi, ilmuwan pertama penulis imunologi"

Post a Comment